Dipicu
dendam lama, dua orang warga Banjar Keliki, Desa Keliki, Tegallalang, Gianyar, masiat (berkelahi). Walau tak sampai
berakibat fatal, kejadian menjelang pergantian tahun itu sempat membuat warga
gempar. Kasus tersebut kini masih dalam penanganan pihak polsek Tegallalang.
Yang
membuat warga kaget karena mereka yang terlibat perkelahian sudah termasuk
paruh baya, yakni I Made Papal (39) dan I Nyoman Pengit (40). Perkelahian
terjadi di Tegalan milik nyoman Pengit, tepatnya Sabtu (29/12) sekitar pukul
09.00.
Dari
hasil penyelidikan polisi terungkap bahwa perkelahian bermula ketika Made Papal
bermaksud mengusir burung yang menyerbu padinya dengan menggunakan ranting
pohon kering. Tanpa disengaja ranting pohon itu menyambar tubuh Nyoman
Pengit yang sedang menanam ketela di
kebunnya yang bersebelahan dengan sawah milik Made Papal.
Lantaran
sudah saling bermusuhan, kekagetan Nyoman Pengit membaur dengan luapan emosinya
dan mencoba melemparkan cangkul ke arah Made Papal. Tapi Papal cukup sigap. Dia
tak hanya berhasil menghindar, tapi sempat menangkap cangkul dan bersarang di
genggamannya.
Nyoman
Pengit langsung berlari ke sawah Papal
dan setelah berada di pondok milik Papal dia langsung menghampiri. Tanpa babibu
dia kemudian melepaskan satu kali pukulan yang mendarat di pelipis kiri
lawannya. Tak hanya itu, dia juga sempat mencekik leher Papal dan menggigit
pundak kirinya. Serangan itu sempat membuat Papal terjatuh, dan ketika melihat
lawannya tersungkur Pengit segera kabur.
Kejadian
tersebut menjadi sedikit unik karena kemudian Papal ditolong oleh Istri Pengit,
I Wayan Sebung (35). Sempat pulang ke rumahnya, Papal yang mengalami luka pada
pelipis dan pundak kirinya akhirnya lapor polisi. “Memang saya yang melempar ranting
pohon kering duluan, tetapi itu tak disengaja. Soalnya saya tidak melihat ada
orang disebelah sawah saya,” katanya kepada petugas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar